Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 13:06:54【Sehat】731 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(1175)
Artikel Terkait
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Jangan abaikan, tubuh beri sejumlah sinyal ketika kekurangan zat besi
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Stafsus: MBG
- Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali
- BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Guru SDN di Boalemo Gorontalo ungkap tantangan hadapi siswa dalam MBG

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi

Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang

BGN konsolidasikan daerah perkuat tata kelola makanan bergizi

BGN apresiasi 31 SPPG di Lebak layani MBG aman dan ngak ada keracunan